Rabu, 03 Februari 2016

Contoh Laporan Unggas anak SMK Lewa



LEMBAR PENGESAHAN



Laporan Praktek Kerja Industri ini (PRAKERIN)
Telah Di Periksa dan diSetujui Pada Hari/Tanggal : 24 Oktober 2015

           
Ketua Prakerin




JACKSON MUSA UDJU A.Md
NIP : -
Ketua jurusan Agribisnis
Produksi Ternak




YANTI KONGA WANDAL S,Pt
NIP : -
Pembimbing



EDYSON  Y.TOBMUTI  S.ST,Gr
NIP : -
                                                     


















Mengetahui
Kepala SMK N 4 Lewa




Drs.LUBU RATU ANDUNG
NIP : 19641201 199512 1 003
 









KATA PENGANTAR

Puji dan syukur praktikan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenananya, praktikan dapat menyelesaikan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) sampai pada penulisan laporan ini.
Dengan adanya Praktek Kerja Industri ini (PRAKERIN) praktikan di harapkan dapat meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman sehingga nantinya dapat menciptakan manusia yang terampil dan siap bekerja di dunia usaha dan  dunia industri.
Untuk mencapai kemajuan tersebut praktikan telah melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Di Dinas Peternakan Sumba Timur Dan menyusun laporan ini.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini praktikan ingin menyampaikan limpah terima kasih kepada:
1.      Bapak Drs.Lubu Ratu Andung, Selaku kepala SMK Negeri 4 Lewa, yang telah memberikan kesempatan kepada praktikan untuk mengikuti Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Dengan baik
2.      Bapak Ir.Yunus Damu Wulang, Selaku kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur yang menerima praktikan dan memberikan peluang untuk menambah wawasan dan pengetahuan
3.      Bapak Drh.Thomas Aquino K. Sabaora, Selaku pemilik perusahaan ayam pedaging
4.      Bapak Jackson Musa Udju A,Md, Selaku ketua pelaksanaan PRAKERIN
5.      Ibu Yanti Konga Wandal Spt, Selaku ketua jurusan Agribisnis produksi ternak
6.      Ibu Yesi Tamu Ina Spt, Selaku guru monitoring di lapangan
7.      Bapak Edyson Yesaya Tobmuti Sst,Gr, Selaku pembimbing laporan
8.      Bapak Iwan Umbu Kudu, Selaku pembimbing lapangan
9.      Orang Tua dan saudara-saudara yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan PRAKERIN Dengan baik.

Dalam penyusunan laporan ini praktikan menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu praktikan sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Lewa, Oktober 2015
Praktikan

DAFTAR ISI


Lembar Pengesahan ............................................................................................................   ii
Kata Pengantar ...................................................................................................................   iii
Daftar Isi.............................................................................................................................   iv

Bab  I              : PENDAHULUAN
1.1                   : Latar Belakang ..........................................................................................   1
1.2                   : Tujuan .......................................................................................................   1
Bab II              : WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
2.1                   : Tempat Pelaksanaan ..................................................................................   2
2.2                   : Waktu Pelaksanaan ...................................................................................   2
2.3                   : Metode Pelaksanaan Prakerin ...................................................................   2
Bab III            : URAIAN UMUM
3.1                   : Sejarah Singkat DU/DI .............................................................................   3
3.2                   : Struktur Organisasi ...................................................................................   3
3.3                   : Disiplin Kerja Di Industri DU/DI .............................................................   4
3.4                   : Visi Misi DU/DI .......................................................................................   4
3.5                   : Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Industri (K3) ...............................   4
3.6                   : Bahaya Di Tempat Kerja ..........................................................................   5
Bab IV            : PEMBAHASAN
4.1                   : Proses Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................   6
4.2                   : Faktor Pendukung ....................................................................................   17
4.3                   : Faktor Penghambat ...................................................................................   17
4.4                   : Upaya Penanganan ...................................................................................   17
Bab V  : PENUTUP
5.1                   : Kesimpulan ...............................................................................................   18
5.2                   : Saran .........................................................................................................   18
Daftar Pustaka
Lampiran Foto


BAB 1
                    
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Sub sektor peternakan sebagai salah satu sub sektor dari bidang pertanian yang menjadi andalan pembagunan di indonesia. Tingginya permintaan konsumen terhadap daging dan telur yang menyebabkan layaknya pengusaha yang bergerak dibidang usaha ayam broiler yang fungsinya untuk memenuhi konsumen daging.
Pada masa mendatang secara selektif akan menyaring tenaga kerja yang professional karena kesempatan yang makin meluas bagi tenaga kerja yang profesional untuk memasuki dunia kerja di Indonesia. Oleh karena itu salah satu tantangan utama bagi lulusan SMK adalah mempersipkan diri sebaik-biaknya secara professional dalam memasuki dunia industri.
Salah satu peningkatan kreatifitas sumber daya manusia (SDM) terlebih dunia pendidikan umumnya sekolah menegah kejuruan (SMK) khususnya, maka diadakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang merupakn sarana penting bagi pengembangan diri dan wirausaha dalam penentuan usaha SMK Negeri 4 Lewa.

1.2  Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut:
1.      Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh di sekolah maupun di dunia industri atau lapangan.
2.      Memperoleh pengalaman yang nyata di dunia usaha dan dunia industri
3.      Melatih ketrampilan dan kemampuan siswa untuk menjadi pekerja yang dapat diperlukan oleh dunia usaha.
4.      Mempersiapkan siswa untuk bekerja secara mandiri dan mengembangkan potensi dan kreatifitas sesuai dengan minat dan bakat dalam bekerja di lapangan.






BAB II
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN



1.1  Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktek Karja Industri  (PRAKERIN) di mulai dari tanggal 01 Juli sampai dengan tanggal 23 Agustus 2015

1.2  Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini di laksanakan di Peternakan Ayam Broiler milik Drh.Thomas Aquino K. Sabaora. yang berlokasi di KM4, Kecamatan Kota Waingapu, Kelurahan Kambajawa, RT 04 / RW 02

1.3  Metode Pelaksanaan Prakerin
Metode pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yaitu:
1.      Metode wawancara
Praktikan menanyakan secara langsung kepada DU/DI tentang cara pemeliharaan ayam broiler yang baik
2.      Metode kerja nyata
Praktikan mempraktekkan secara langsung tentang cara pemberian pakan, pemberian air minum, pergantian litter dan tahap pemeliharaan DOC
3.      Metode pengamatan
Praktikan mengamati secara langsung tentang cara pemeliharaan ayam broiler yang baik dari tahap sterter sampai pada tahap finisher.`












BAB III
URAIAN UMUM


3.1  Sejarah Singkat
      Usaha peternakan ayam broiler “SOLA GRACIA FARM” di dirikan pada tanggal 5 April 2002, perusahaan “SOLA GRACIA FARM” di bangun oleh Drh.Thomas A. K. Sabaora. Perusahaan ini berjalan dengan lancar tampa ada hambatan apapun.

3.2  Struktur Organisasi


PIMPINAN
Drh. THOMAS  A. K  SABAORA
BAGIAN PENGADAAN
IWAN UMBU KUDU
TERNIKAL SERVICE
Drh. THOMAS  A.  K  SABAORA


Drh. THOMAS   A . K  SABAORA
Bibit (tempat pakan,tempat minum,sekam,arang,spraier)
Obat
Pakan
Membuat jadwal penerimaan DOC
Persiapan kandang
Menghitung pakan,obat dan vaksin
 













Keterangan :
1.      Pimpinan, tugas dan fungsinya : membuat rencana penerimaan DOC, menghitung  kebutuhan DOC (pakan, obat-obatan dan vaksin)
2.      Teknikal service, tugas dan fungsinya:
a.       Membuat laporan produksi, antara lain:
Ø  Tingkat kematian pada ayam
Ø  Pemakaian pakan, obat dan vaksin
Ø  Mengontrol aktivitas kariawan
b.      Membuat jadwal panen, antara lain:
Ø  Keadaan ayam
Ø  Berat badan dan umur                                         
c.       Membuat laporan akhir produksi, antara lain:
Ø  Jumlah konsumsi pakan
Ø  Berat ayam ketika di panen
Ø  Umur ayam ketika di panen
Ø  Jumlah total pemakaian obat, vaksin dan vitamin
3.      Bagian pengadaan tugas dan fungsinya:
a.       Membuat laporan pembelian, antara lain:
Ø  Pembelian pakan
Ø  Pembelian tempat pakan dan tempat minum
Ø  Pembelian obat-obatan
Ø  Pembelian vitamin dan pakan

3.3  Disiplin Kerja Industri DU/DI
a.       Masuk tepat waktu, dari jam 07:00 sampai dengan jam 12:00
b.      Menjaga ternak ayam dari binatang penggangu
c.       Pemberian pakan dan air minum harus teratur

3.4  Misi DU/DI
a.       Visi
     Menjadi usaha yang mampu memenuhi dan memuaskan keinginan masyarakat akan kebutuhan ayam pedaging untuk konsumen
b.      Misi
1.      Menyediakan pasokan ayam potong yang sehat dan berkualitas
2.      Memberikan layanan yang mudah dan prima sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat
3.      Membantu masyarakat guna memenuhi kebutuhan pangan berupa ayam pedaging dengan kualitas dan harga terjamin
3.5  Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Industri (K3)
1.      Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu:
Ø  Memakai baju praktek
Ø  Memakai sepatu boot
Ø  Memakai masker
3.6  Bahaya Di Tempat Kerja
1.      Saat kandang licin, karena adanya penyiraman air pada saat pembersihan kandang
2.      Slat kandang terbuat dari belahan bambu, jika terpeleset dapat mengakibatkan luka pada kaki
BAB IV
PEMBAHASAN



4.1 Proses Pelaksanaan Kegiatan
Skema proses pelaksanaan kegiatan di Peternakan Ayam Broiler milik Drh.Thomas A. K. Sabaora:
PEMELIHARAAN AYAM BROILER

KANDANG
Ø  Lokasi kandang
Ø  Ukuran kandang
Ø  Bentuk kandang
Ø  Dinding kandang
Ø  Posisi kandang



PEMELIHARAAN
Ø  Fase starter
Ø  Fase finisher

PAKAN
KESEHATAN
PEMASARAN
 



                       







                                                                             

A.    Tatalaksana kandang
a.       Lokasi kandang
Syarat-syarat kandang yaitu:
1.      Dekat dengan sumber air dan penerangan
2.      Dekat dengan pemukiman
3.      Tidak terlalu jauh dari sumber pakan dan obat-obatan
4.      Mudah mendapat matahari pagi
5.      Dekat dengan akses jalan
6.      Kondisi sosial masyarakat (sejarah sosial pemeliharaan ternak ayam tidak menggangu umat beragama)
Hal ini di dukung oleh Nuroso (2009) yang menyatakan syarat kandang yang baik:
1.      Jauh dari pemukiman penduduk
2.      Mudah mendapat sinar matahari pagi,udara sejuk dan segar
3.      Dekat dengan sumber air
4.      Dekat dengan sumber pakan dan obat-obatan

Dari syarat kandang, perusahaan dekat dengan pemukiman dan menurut para ahli di atas bertentangan dengan syarat kandang tersebut. secara teoritis syarat kandang yang baik, harus jauh dari pemukiman.
Apa bila tidak jauh dari pemukiman mengakibatkan polusi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi peternakan. karena pada fase pemeliharaan ternak unggas bergas amoniak yang dapat menimbulkan penyakit bagi ternak maupun manusia. oleh karena itu tindakan yang harus di lakukan oleh perusahaan tersebut di adakan penangulangan khusus pada feses ayam yaitu dengan cara kumpul pada satu tempat dan akan di gunakan sebagai pupuk sehingga tidak adanya keluhan dari masyarakat sekitar.
b.      Ukuran kandang
Ukuran kandang di sesuaikan dengan jumlah ayam yang di pelihara. kapasitas ayam 2000 ekor maka ukuran kandang 10x20 m yaitu lebar 10m, panjang 20m.
c.       Bentuk kandang
Bentuk kandang dari konstruksi atau kandang memeliki tipe Goble Roof. Atap kandang yang terdiri dari dua sisi dan tidak ada lubang di puncaknya dan bentuk kandang yang di pakai ialah bentuk kandang litter.
d.      Dinding kandang
Dinding kandang Open Hous di mana terbuat dari belahan bambu dan ukuran cela dinding 2cm.
Fungsi dari dinding ialah membatasi ayam agar tidak berkeliaran keluar dan juga untuk menghalangi udara yang menerpa ayam.
Hal ini di dikung oleh Iswanto (2004) yang menyatakan dinding kandang Open Hous dapat di buat menggunakan belahan kayu dan bambu yang di pasang bercela, untuk memperlancar sirkulasi udara dan menghindari penumpukan gas amoniak hasil kotoran ayam
e.       Posisi kandang
Posisi kandang yang baik adalah kandang menghadap dari barat ke timur dan oleh sebab itu di lihat dari arah matahari dan arah angin. kadang tidak terkena panas secara langsung dan ternak ayam merasa nyaman.
Tujuan dari arah kandang dari barat ke timur yaitu agar ayam mendapat sinar matahari pagi. fungsi dari matahari pagi yaitu untuk membantu pembentukan tulang pada ternak ayam.
Hal ini di dukung oleh Widjaja (2003) menyatakan bahwa arah kandang yang membujur dari barat ke timur atau sebaliknya dapat mengurangi ensintisitas sinar matahari berlebihan dari pada arah kandang yang membujur dari utara ke selatan yang menyebabkan sinar matahari masuk ke dalam kandang dalam waktu yang lama dan mengakibatkan ayam menjadi stress karena panas.
B.     Persiapan dan peralatan kandang
a.       Persiapan kandang
Langkah-langkah yang di lakukan dalam persiapan kandang yaitu:
1.      Semua peralatan kandang seperti alat pemanas, tempat pakan, tempat minum dan tirai di bersihkan (di cuci) kemudian di lakukan penyemprotan dengan menggunakan desin fektan, rodalon dan formades.
2.      Pembersihan dan pencucian kandang berlantai litter di lakukan penggarukan kotoran ternak ayam dan kotoran tersebut langsung di keluarkan dari kandang. setelah bersih, lantai kandang tersebut di semprot dengan air untuk mengalirkan sisa kotoran ternak ayam lewat lubang kecil tempat air keluar. lantai kandang dan dinding kandang di bersihkan dengan menggunakan desin fektan formades.
3.      Setelah kandang kering di lakukan penyemprotan kandang menggunakan desin fektan formades, berguna untuk membasmi jamur, bakteri dan virus yang menempel atau hidup pada bagian kandang.
4.      Pengapuran kandang yang di lakukan dengan kapur gaping ataun kapur alam yang di siapkan untuk di taburkan pada lantai atau dinding kandang bertujuan agar bakteri dan kuman yang terdapat dalam kandang mati setelah di semprot dengan desin fektan.
b.      Pemasangan tirai
Tirai luar untuk menutup dinding kandang kecuali bagian atas yang terbuka. selanjutnya di lakukan penaburan sekam ± 5cm di atas lantai yang fungsinya untuk penyerapan air dan memberi kenyamanan pada ternak ayam agar ternak ayam tersebut tidak stress atau kedinginan, agar DOC tidak terkontaminasi langsung dengan lantai karena telapak kaki DOC masih tipis.
c.       Mengontrol instalasi listrik dan air
Semua instalasi tersebut harus berjalan dengan lancar sehingga tidak akan menggangu periode pemeliharaan. bola lampu penerangan terdiri dari 4 buah bola, masing-masing 40 watt.
Hal ini di dukung oleh Loger (1982) yang menyatakan bahwa persiapan kandang yang baik akan mempengaruhi kebersihan dan tatalaksana pemeliharaan ternak ayam.
Selanjutnya di nyatakan bahwa kandang yang sudah siap adalah kandang yang sudah bersih dan di sterilkan minimal bebas dari mikroorganisme yang merugikan.
d.      Peralatan kandang
1.      Tempat pakan
2.      Tempat minum
3.      Kumbang
4.      Ember
5.      Sapu
6.      Sekop
7.      Terpal/tirai
8.      Dacing/alat timbang
9.      Chic guard/pagar pembatas
10.  Brooder/induk buatan
e.       Alat pendukung
a)      Mobil pic up
Ø  Phanter di gunakan untuk mengangkut pakan dari tempat penjual di bawa ke kandang
Ø  phanter di gunakan untuk mengangkut ayam yang di jual ke tempat langganan atau tempat pemesanan ayam.
b)      Motor
Motor di gunakan untuk pengangkutan pakan dari gudang ke kandang ketika kereta tidak ada

c)      Kereta
Ø  Kereta di gunakan untuk pengangkutan pakan dari gudang ke kandang
Ø  Kereta juga di gunakan untuk pengangkutan feses dan pengangkutan air minum dan tempat pakan untuk di cuci ke kali.
C.     Penanganan dan penerimaan DOC
a.       Penanganan sebelum DOC tiba
Kegiatan yang di lakukan sebelum DOC tiba, yaitu:
1.      Pemasangan tirai
Terpal yang ingin di pakai di cuci bersih dan di pasang pada dinding kandang.
Fungsi untuk memberikan kenyamanan pada DOC dari serangan hewan liar dan hembusan angin
2.      Penaburan sekam
Sekam di taburkan di atas lantai dengan ketebalan ± 5cm.
Fungsinya untuk melindungi DOC agar tidak berkontak langsung dengan lantai dan untuk memberi kehangatan bagi DOC.
3.      Pemasangan Koran
Koran di pasang di atas sekam fungsinya agar DOC tidak terkontaminasi dengan sekam dan DOC masih beradaptasi dengan tempat baru
4.      Pemasangan alat pemanas
Alat pemanas yang di gunakan terbuat dari potongan drom, yang di isi dengan arang, setelah itu di siram dengan minyak tanah, lalu di nyalakan.
Jika DOC yang di pelihara 2000 ekor maka pemanas yang di butuhkan 2 buah pemanas.
5.      Pemasangan chick guard
Chick guard atau lingkaran pelindung biasa di sebut juga dengan pembatas. Fungsinya untuk pemisah atau pembatas agar ayam tidak berhamburan
6.      Persiapan vita chicks
Persiapan vita chicks berguna untuk menganti cairan yang hilang pada saat DOC dalam perjalanan, Vita chicks sudah di larutkan dalam 1 bak.

D.    Penerimaan DOC
DOC yang baru saja tiba di bandara di angkat di phanter sambil menghitung box. Setelah pengagkutan, DOC langsung di bawa ke kandang pemeliharaan
Saat DOC sampai ke kandang, pertama kali yang di lakukan adalah:
a.       Penurunan box dari atas phanter, setelah itu menghitung jumlah box.
b.      Pemeriksaan liflet yang berisi:
Tanggal penetasan             : 4 Agustus 2015
Jalur                                   : CP 707
Jenis                                  : DOC pedaging
Jumlah                               : 100 + 2% resiko transportasi
Berat                                 : ± 37 g
Penyeleksi                         : -
Kode produksi                  : -        
c.       Kemudian box di buka dan DOC di keluarkan satu persatu, sambil menghitung DOC
b.      Di lanjutkan dengan pemisahan DOC yang mati
E.     Penanganan setelah DOC tiba
1.      Pemberian air minum
Air minum di larutkan degan vita chicks berfungsi untuk mengantikan cairan tubuh yang hilang selama perjalanan
2.      Pemberian pakan
Pemberian pakan dengan menggunakan pakan BR1 berfungsi untuk DOC agar dapat menyesuaikan diri dengan tempat baru dan DOC dapat mengenali pakan
3.      Alat pemanas
Alat pemanas di nyalakan berfungsi untuk menghangatkan tubuh DOC yang kedinginan
F.      Pemeliharaan ayam fase starter
1.      Cirri-ciri DOC bibit yang baik:
a.   Pembawaa aktif dan responsif
b.   Bulu penuh dan tidak kusam
c.   Bentuk postur tubuh yang seragam
d.   Mata cerah
e.   Dubur bersih
f.       Tidak ada penyakit
g.      Kaki tidak kering dan sisik kakinya berwarna kuning cerah
2.      Pengaturan alat pemanas
a.       Suhu pemanas harus di atur sesuai dengan peningkatan umur dan pemanas harus terus di amati agar bisa berfungsi sebagai indukan yang baik.
Pengaturan pemanas dapat di lakukan dengan pengaturan suhu pada induk, yaitu:
1.      Umur 1 minggu 35 0c
2.      Umur 2 minggu 32 0c
3.      Umur 3 minggu 30 0c
4.      Umur 4 minggu biasanya tidak di harusksn atau dapat di lakukan dengan memperhatikan tingkah laku ayam:
Ø  Bila temperatur suhu di dalam kandang dingin maka DOC akan bergerombol mendekati pemanas
Ø  Bila temperatur suhu di dalam kandang terlalu panas maka DOC akan menjauhi pemanas
Ø  Bila temperatur suhu di dalam kandang ideal maka DOC akan menyebar secara merata
3.      Persiapan tempat pakan dan tempat minum yang sudah di sterilkan dengan menggunakan sabun atau detergen dan air bersih.
4.      Litter (alas kandang)
Setelah kandang di bersikan, di istrahatkan selama 1 minggu. kemudian di lanjutkan dengan pembersihan alas kandang bahan litter yang biasa di gunakan yaitu sekam yang di taburkan merata di atas lantai dengan ketebalan 3cm.
5.      Memasang tirai
1.      Tirai di buka dan di lihat dari segi umur yaitu:
Umur 3 minggu seharusnya di buka semua tirai tetapi tergantung lingkungan atau cuaca.
2.      Kepadatan kandang
Ø  Suhu lingkungan tergantung dari perawatan ternak
Ø  Fentilasi udara agar udara yang bersih dapat masuk keluar dari kandang sehingga udara yang kotor dapat keluar dari kandang
6.      Manajemen pemberian pakan
1.      Pemberian pakan
Ø  Pagi
Pemberian pakan pada pagi hari di berikan pada ayam sedikit demi sedikit setelah pakan di konsumsi oleh ayam.
Ø  Sore
Pemberian pakan pada sore hari apa bila pakan yang di berikan pada pagi hari masih tersisa, pakan di tambahkan dari sisanya.
Ø  Pakan yang di gunakan yaitu:
·         BR-1
·         BR-2
·         CP-11
·         CP-12
Ø  Bentuk pakan yaitu:
·         Crumble butiran pecah
·         Pellet berbentuk batang
·         Mash berbentuk tepung
Ø  Pakan yang baik yaitu:
·         Bau agak harum
·         Warna kekuningan
·         Tidak bergumpal
·         Tidak berjamur
·         Tidak basah
2.      Pemberian air minum
Pemberian air minum harus tersedia setiap saat, beberapa vitamin yaitu:
Ø  Vita chicks, fungsinya:
·         Mempercepat pertumbuhan
·         Mencegah kekurangan vitamin
·         Mengatasi stress
·         Mengurangi angka kematian pada ayam
Ø  Neubro,fungsinya:
·         Melengkapi segala kebutuhan amino, vitamin dan asam amino yang di perlukan bagi pertumbuhan
·         Meningkatkan efisiensi susum yang menjadikan ayam menjadi gemuk
·         Mencegah stress dan menahan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit
Ø  Therapy, fungsinya:
·         Mencegah penyakit puliprum,CRD pada waktu stress
Ø  Theramezyn, fungsinya:
Untuk mengobati:
·         Koriza
·         Kolibacilosis
·         CRD
·         Kolera
·         Pulorum
G.    Pemeliharaan ayam fase finisher
Apa bila ayam telah mencapai bobot yang di inginkan, maka ayam harus di panen atau di pasarkan. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam fase ini adalah:
1.      Penangkapan harus di lakukan secara hati-hati, tidak boleh kasar agar ayam tidak stress
2.      Memilih ayam yang bobot badanya besar
3.      Sediakan tempat berupa BOX pemasaran
4.      Tangkap ayam kemudian di masukkan ke BOX
H.    Manajemen kesehatan ternak
1.      Pencegahan penyakit
Untuk mengurangi tingkat kematian pada tahap awal di lakukan:
a.       Pemberian vaksin anti stress misalnya vita stress yang di campur ke dalam air minum.
b.      Vaksin tepat waktu yaitu pada umur 4 hari dengan menggunakan vaksin Medivac ND Hithner B1, melalui tetes mata
Tujuan vaksinasi untuk merangsang sistem kekebalan tubuh sehingga menhasilkan anti bady terhadap penyakit ND dan Tetelo.
2.      Vaksinasi
Vaksinasi adalah suatu bahan atau zat yang  di berikan pada hewan dengan cara berupa dapat berbentuk kekebalan pada hewan.
Vaksinasi pertama kali di lakukan pada saat anak ayam berumur 4 hari, vaksin yang di gunakan yaitu Medivac ND Hitchner B1 yang di campur dengan larutan dapar melalaui tetes mata. Tujuan melakukan vaksinasi utuk merangsang kekebalan tubuh dan sebagai anti bady bagi DOC agar tidak mudah di serang penyakit ND dan tetelo.
3.      Sanitasi
Sanitasi kandang adalah tindakan pengelolaan kebersihan baik di dalam kandang maupun di luar kandang dengan tujuan untuk mencegah penyakit.
Sanitasi peralatan adalah peralatan di cuci menggunakan detergen atau sabun daia dengan tujuan untuk membunuh kuman-kuman penyakit, mikroorganisme yang ada pada peralatan seperti tempat pakan dan tempat minum.
I.       Penanganan hasil-hasil pemasaran
Ada 2 cara pemasaran yaitu:
1.      Secara langsung yaitu pembeli atau konsumen datang langsung di perusahaan (mendatangi lokasi kandang untuk transaksi pembelian.
2.      Secara tidak langsung yaitu pemilik perusahaan mengantar langsung di tempat atau rumah pembeli (konsumen) melalui kesepakatan antara pembeli dan perusahaan.
J.       Analisis usaha ayam broiler
1.      Pengeluaran
v  Pembuatan kandang                                        = Rp.5.000.000
Usia ekonomis 5 tahun
v  Tempat pakan 30 buah            @ Rp.50.000   = Rp.1.500.000
Usia ekonomis 5 tahun
v  Tempat minum 38 buah          @ Rp.50.000   = Rp.1.900.000
Usia ekonomis 5 tahun
v  Brooder 2 buah           @ Rp.500.000             = Rp.1.000.000
Usia ekonomis 5 tahun
v  Biaya listrik                                                     = Rp.2.000.000
Usia ekonomis

a.       Kandang
                       
 
 








                                               
                                                   
                                   
b.      Tempat pakan
 
 










c.       Tempat minum
 
 




d.      Brooder
                                               
                                               








e.       Listrik
 










Total Biaya penyusutan kandang dan alat kandang adalah:
Rp.67.000 + Rp.20.000 + Rp.25.000 + Rp.13.000 + Rp.27.000 = Rp.152.000 / Bulan

2.      Biaya produksi
v  DOC 20 box @ 100 ekor  = ( Rp.8.000 / ekor )
                                          = 20 x 100 x 8.000
                                          = Rp.16.000.000 / 20
                                          = Rp.800.000

v  Pakan CP 11 atau BR 1 ( 0 - 21 hari ) = 49 zak @ Rp.375.000
       = Rp.18.375.000

v  Pakan CP 12 atau BR 2 ( 22 – panen ) = 61 zak @ Rp.375.000
        = 22.875.000
                        Total pakan =Rp.18.375.000 + Rp.22.875.000 = Rp.41.250.000
v  Vitamin dan vaksin
Vitamin : Rp.900.000
Vaksin   : Rp.100.000  +
                               Total     : 1.000.000
           
Total Biaya produksi = Biaya DOC + Biaya pakan +Biaya vitamin dan vaksin
                                              = Rp.16.000.000 + Rp.41.250.000 + Rp.1.000.000
                                              = Rp.58.250.000

3.      Biaya operasional
v  Listrik                    : Rp.500.000
v  Sekam                   : Rp.200.000
v  Tenaga kerja          : Rp.1.200.000
v  Transportasi           : Rp.400.000
v  Air                         : Rp.500.000    +
                                                              Rp.2.800.000
           
Total pengeluaran = Biaya penyusutan kandang + Biaya produksi + Biaya operasional
                                          = Rp.152.000 + Rp.58.250.000 + Rp.2.800.000
                                          = Rp.61.202.000

4.      Penerimaan
Populasi awal  = 20 box @ 100 ekor  = 2000 ekor
Populasi akhir = 1779 ekor @ 2 kg     = 3558 kg
Harga jual       = Rp.35.000 / kg          = Rp.35.000 x 3558 kg
                                                             = Rp.124.530.000

5.      Keuntungan
:   Penerimaan – pengeluaran
    Rp.124.530.000 – Rp.61.202.000
    = Rp.63.328.000
            Jadi keuntungan selama 1 periode adalah Rp.63.328.000
6.      Analisis R/C
R/C Ratio penerimaan = Rp.124.530.000
                                     = Rp.61.202.000
                                                                    2,0
2,0 artinya keuntungan yang di peroleh dari total biaya yang di keluarkan :
            BEP Hasil = Rp.61.202.000 / Rp.35.000
                              = 1748 kg

            BEP Harga = Rp.61.202.000 / 3558
                               = 17,201 / kg

`           Dari hasil analisis di atas BEP hasi menunjukkan dengan hasil 1784 kg dan harga     Rp.35.000 / kg. maka sudah kembali pada titik impas selanjutkan usaha ini di katakana layak kerena menguntungkan.
Sedangkan BEP harga menunjukan dengan harga 17.201 / kg dari total berat badan yang di peroleh 3558 kg. maka sudah kembali pada titik impas, selanjutnya usaha ini di katakana layak untuk secara ekonomis.

4.2  Faktor Pendukung
1.      Pada saat pengambilan sekam dan pakan menggunakan truk pengusaha DU/DI sendiri.
2.      Dalam pelaksanaan sanitasi kandang (menyuci kandang) mudah di lakukan karena menggunakan air leding.
3.      Alat dan bahan yang di gunakan untuk melakukan sanitasi memadai.

4.3  Faktor Penghambat
1.      Dalam melakukan pengangkutan feses tidak adanya kereta dorong sehingga memerlukan waktu yang banyak dalam pengangkutan feses ternak (ayam broiler)
2.      Pemberian pakan dan air minum masih manual sehinnga membutuhkan tenaga kerja yang banyak dalam pemberian pakan dan air minum.
4.4  Upaya Penanganan
1.      Melakukan pengadaan pembelian alat-alat kandang yang masih kurang, seperti kereta dorong
2.      Pengusulan untuk mengadakan tenaga kerja yang lebih banyak agar mempermudah dalam perberian pakan dan air minum.





BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
      Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di atas dapat di simpulkan :
1.      Beternakan ayam pedaging merupakan salah satu kegiatan yang memiliki potensi yang menguntungkan untuk di kembangkan secara ekonomi.
2.      Dengan adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) siswa-siswi dapat mengetahui cara pemeliharaan ayam broiler, dari fase starter sampai pada fase finisher.
3.      Brooder sangat penting dalam pemeliharaan ayam pedaging pada fase starter.
4.      Dari hasil analisis di atas BEP hasil menunjukkan dengan hasil 1.784 kg dan harga Rp.35.000 / kg. maka sudah kembali pada titik impas selanjutnya usaha ini di katakana layak karena menguntungkan.


5.2 Saran
            Dari hasil tersebut di atas, sedikit saran yang di sampaikan yaitu :
1.      Bagi adik-adik kelas X dan XI khususnya jurusan peternakan agar mempersiapkan diri mengikuti Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
2.      Di harapkan agar PRAKERIN dapat di tingkatkan demi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Yang bermutu dan bersaing dalam dunia usaha/dunia industri
3.      Bagi karyawan-karyawan di dunia industri maupun di dunia usaha agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar