LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri ini
(PRAKERIN)
Telah Di Periksa dan diSetujui Pada
Hari/Tanggal : 24 Oktober 2015
Ketua Prakerin
JACKSON
MUSA UDJU A.Md
NIP : -
|
Ketua jurusan
Agribisnis
Produksi Ternak
YANTI
KONGA WANDAL S,Pt
NIP : -
|
Pembimbing
EDYSON
Y.TOBMUTI S.ST,Gr
NIP : -
|
Mengetahui
Kepala SMK N 4 Lewa
Drs.LUBU
RATU ANDUNG
NIP : 19641201
199512 1 003
|
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
praktikan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenananya, praktikan
dapat menyelesaikan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) sampai pada penulisan
laporan ini.
Dengan adanya Praktek
Kerja Industri ini (PRAKERIN) praktikan di harapkan dapat meningkatkan
kemampuan, ketrampilan dan menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman sehingga
nantinya dapat menciptakan manusia yang terampil dan siap bekerja di dunia
usaha dan dunia industri.
Untuk mencapai kemajuan
tersebut praktikan telah melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Di Dinas
Peternakan Sumba Timur Dan menyusun laporan ini.
Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini praktikan ingin menyampaikan limpah terima kasih kepada:
1. Bapak
Drs.Lubu Ratu Andung, Selaku kepala SMK Negeri 4 Lewa, yang telah memberikan
kesempatan kepada praktikan untuk mengikuti Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Dengan baik
2. Bapak
Ir.Yunus Damu Wulang, Selaku kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur yang
menerima praktikan dan memberikan peluang untuk menambah wawasan dan
pengetahuan
3. Bapak
Drh.Thomas Aquino K. Sabaora, Selaku pemilik perusahaan ayam pedaging
4. Bapak
Jackson Musa Udju A,Md, Selaku ketua pelaksanaan PRAKERIN
5. Ibu
Yanti Konga Wandal Spt, Selaku ketua jurusan Agribisnis produksi ternak
6. Ibu
Yesi Tamu Ina Spt, Selaku guru monitoring di lapangan
7. Bapak
Edyson Yesaya Tobmuti Sst,Gr, Selaku pembimbing laporan
8. Bapak
Iwan Umbu Kudu, Selaku pembimbing lapangan
9. Orang
Tua dan saudara-saudara yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan
PRAKERIN Dengan baik.
Dalam penyusunan
laporan ini praktikan menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu praktikan sangat mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan ini.
Lewa,
Oktober 2015
Praktikan
DAFTAR
ISI
Lembar
Pengesahan ............................................................................................................ ii
Kata
Pengantar ................................................................................................................... iii
Daftar
Isi............................................................................................................................. iv
Bab
I : PENDAHULUAN
1.1
: Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2
: Tujuan ....................................................................................................... 1
Bab II : WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
2.1
: Tempat Pelaksanaan .................................................................................. 2
2.2
: Waktu Pelaksanaan ................................................................................... 2
2.3
: Metode Pelaksanaan Prakerin ................................................................... 2
Bab III : URAIAN UMUM
3.1
: Sejarah Singkat DU/DI ............................................................................. 3
3.2
: Struktur Organisasi ................................................................................... 3
3.3
: Disiplin Kerja Di Industri DU/DI ............................................................. 4
3.4
: Visi Misi DU/DI ....................................................................................... 4
3.5
: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Industri
(K3) ............................... 4
3.6
: Bahaya Di Tempat Kerja .......................................................................... 5
Bab IV : PEMBAHASAN
4.1
: Proses Pelaksanaan Kegiatan .................................................................... 6
4.2
: Faktor Pendukung .................................................................................... 17
4.3
: Faktor Penghambat ................................................................................... 17
4.4
: Upaya Penanganan ................................................................................... 17
Bab V : PENUTUP
5.1
: Kesimpulan ............................................................................................... 18
5.2
: Saran ......................................................................................................... 18
Daftar
Pustaka
Lampiran
Foto
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sub sektor
peternakan sebagai salah satu sub sektor dari bidang pertanian yang menjadi
andalan pembagunan di indonesia. Tingginya permintaan konsumen terhadap daging
dan telur yang menyebabkan layaknya pengusaha yang bergerak dibidang usaha ayam
broiler yang fungsinya untuk memenuhi konsumen daging.
Pada masa
mendatang secara selektif akan menyaring tenaga kerja yang professional karena
kesempatan yang makin meluas bagi tenaga kerja yang profesional untuk memasuki
dunia kerja di Indonesia. Oleh karena itu salah satu tantangan utama bagi
lulusan SMK adalah mempersipkan diri sebaik-biaknya secara professional dalam
memasuki dunia industri.
Salah satu
peningkatan kreatifitas sumber daya manusia (SDM) terlebih dunia pendidikan
umumnya sekolah menegah kejuruan (SMK) khususnya, maka diadakan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) yang merupakn sarana penting bagi pengembangan diri dan
wirausaha dalam penentuan usaha SMK Negeri 4 Lewa.
1.2 Tujuan
Tujuan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut:
1.
Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan
yang diperoleh di sekolah maupun di dunia industri atau lapangan.
2.
Memperoleh pengalaman yang nyata di
dunia usaha dan dunia industri
3.
Melatih ketrampilan dan kemampuan siswa
untuk menjadi pekerja yang dapat diperlukan oleh dunia usaha.
4.
Mempersiapkan siswa untuk bekerja secara
mandiri dan mengembangkan potensi dan kreatifitas sesuai dengan minat dan bakat
dalam bekerja di lapangan.
BAB
II
WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1.1 Waktu Pelaksanaan
Waktu
pelaksanaan Praktek Karja Industri (PRAKERIN)
di mulai dari tanggal 01 Juli sampai dengan tanggal 23 Agustus 2015
1.2 Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini di
laksanakan di Peternakan Ayam Broiler milik Drh.Thomas Aquino K. Sabaora. yang
berlokasi di KM4, Kecamatan Kota Waingapu, Kelurahan Kambajawa, RT 04 / RW 02
1.3 Metode Pelaksanaan Prakerin
Metode pelaksanaan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) yaitu:
1.
Metode wawancara
Praktikan menanyakan secara langsung kepada DU/DI
tentang cara pemeliharaan ayam broiler yang baik
2.
Metode kerja nyata
Praktikan mempraktekkan secara langsung tentang cara
pemberian pakan, pemberian air minum, pergantian litter dan tahap pemeliharaan
DOC
3.
Metode pengamatan
Praktikan mengamati secara langsung tentang cara
pemeliharaan ayam broiler yang baik dari tahap sterter sampai pada tahap
finisher.`
BAB
III
URAIAN
UMUM
3.1 Sejarah Singkat
Usaha peternakan ayam broiler “SOLA GRACIA
FARM” di dirikan pada tanggal 5 April 2002, perusahaan “SOLA GRACIA FARM” di
bangun oleh Drh.Thomas A. K. Sabaora. Perusahaan ini berjalan dengan lancar
tampa ada hambatan apapun.
3.2 Struktur Organisasi
PIMPINAN
Drh. THOMAS A. K
SABAORA
|
BAGIAN PENGADAAN
IWAN UMBU KUDU
|
TERNIKAL SERVICE
Drh. THOMAS A.
K SABAORA
Drh. THOMAS A . K
SABAORA
|
Bibit
(tempat pakan,tempat minum,sekam,arang,spraier)
|
Obat
|
Pakan
|
Membuat
jadwal penerimaan DOC
|
Persiapan
kandang
|
Menghitung
pakan,obat dan vaksin
|
Keterangan
:
1.
Pimpinan, tugas dan fungsinya : membuat
rencana penerimaan DOC, menghitung
kebutuhan DOC (pakan, obat-obatan dan vaksin)
2.
Teknikal service, tugas dan fungsinya:
a. Membuat
laporan produksi, antara lain:
Ø Tingkat
kematian pada ayam
Ø Pemakaian
pakan, obat dan vaksin
Ø Mengontrol
aktivitas kariawan
b. Membuat
jadwal panen, antara lain:
Ø Keadaan
ayam
Ø Berat
badan dan umur
c. Membuat
laporan akhir produksi, antara lain:
Ø Jumlah
konsumsi pakan
Ø Berat
ayam ketika di panen
Ø Umur
ayam ketika di panen
Ø Jumlah
total pemakaian obat, vaksin dan vitamin
3.
Bagian pengadaan tugas dan fungsinya:
a. Membuat
laporan pembelian, antara lain:
Ø Pembelian
pakan
Ø Pembelian
tempat pakan dan tempat minum
Ø Pembelian
obat-obatan
Ø Pembelian
vitamin dan pakan
3.3 Disiplin Kerja Industri DU/DI
a.
Masuk tepat waktu, dari jam 07:00 sampai
dengan jam 12:00
b.
Menjaga ternak ayam dari binatang
penggangu
c.
Pemberian pakan dan air minum harus
teratur
3.4 Misi DU/DI
a.
Visi
Menjadi usaha yang mampu memenuhi dan
memuaskan keinginan masyarakat akan kebutuhan ayam pedaging untuk konsumen
b.
Misi
1. Menyediakan
pasokan ayam potong yang sehat dan berkualitas
2. Memberikan
layanan yang mudah dan prima sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat
3. Membantu
masyarakat guna memenuhi kebutuhan pangan berupa ayam pedaging dengan kualitas
dan harga terjamin
3.5 Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di
Industri (K3)
1.
Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan
kerja, yaitu:
Ø Memakai
baju praktek
Ø Memakai
sepatu boot
Ø Memakai
masker
3.6 Bahaya Di Tempat Kerja
1.
Saat kandang licin, karena adanya
penyiraman air pada saat pembersihan kandang
2.
Slat kandang terbuat dari belahan bambu,
jika terpeleset dapat mengakibatkan luka pada kaki
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Proses Pelaksanaan Kegiatan
Skema proses pelaksanaan kegiatan di Peternakan Ayam
Broiler milik Drh.Thomas A. K. Sabaora:
PEMELIHARAAN AYAM BROILER
|
KANDANG
Ø
Lokasi
kandang
Ø
Ukuran
kandang
Ø
Bentuk
kandang
Ø
Dinding
kandang
Ø
Posisi
kandang
|
PEMELIHARAAN
Ø
Fase
starter
Ø
Fase
finisher
|
PAKAN
|
KESEHATAN
|
PEMASARAN
|
A. Tatalaksana
kandang
a. Lokasi
kandang
Syarat-syarat kandang yaitu:
1. Dekat
dengan sumber air dan penerangan
2. Dekat
dengan pemukiman
3. Tidak
terlalu jauh dari sumber pakan dan obat-obatan
4. Mudah
mendapat matahari pagi
5. Dekat
dengan akses jalan
6. Kondisi
sosial masyarakat (sejarah sosial pemeliharaan ternak ayam tidak menggangu umat
beragama)
Hal
ini di dukung oleh Nuroso (2009) yang menyatakan syarat kandang yang baik:
1. Jauh
dari pemukiman penduduk
2. Mudah
mendapat sinar matahari pagi,udara sejuk dan segar
3. Dekat
dengan sumber air
4. Dekat
dengan sumber pakan dan obat-obatan
Dari syarat kandang, perusahaan dekat dengan pemukiman
dan menurut para ahli di atas bertentangan dengan syarat kandang tersebut. secara
teoritis syarat kandang yang baik, harus jauh dari pemukiman.
Apa bila tidak jauh dari pemukiman mengakibatkan
polusi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi peternakan. karena pada
fase pemeliharaan ternak unggas bergas amoniak yang dapat menimbulkan penyakit
bagi ternak maupun manusia. oleh karena itu tindakan yang harus di lakukan oleh
perusahaan tersebut di adakan penangulangan khusus pada feses ayam yaitu dengan
cara kumpul pada satu tempat dan akan di gunakan sebagai pupuk sehingga tidak
adanya keluhan dari masyarakat sekitar.
b. Ukuran
kandang
Ukuran kandang di sesuaikan dengan jumlah ayam yang
di pelihara. kapasitas ayam 2000 ekor maka ukuran kandang 10x20 m yaitu lebar
10m, panjang 20m.
c. Bentuk
kandang
Bentuk kandang dari konstruksi atau kandang memeliki
tipe Goble Roof. Atap kandang yang terdiri dari dua sisi dan tidak ada lubang di
puncaknya dan bentuk kandang yang di pakai ialah bentuk kandang litter.
d. Dinding
kandang
Dinding kandang Open Hous di mana terbuat dari
belahan bambu dan ukuran cela dinding 2cm.
Fungsi dari dinding ialah membatasi ayam
agar tidak berkeliaran keluar dan juga untuk menghalangi udara yang menerpa
ayam.
Hal ini di dikung oleh Iswanto (2004) yang
menyatakan dinding kandang Open Hous dapat di buat menggunakan belahan kayu dan
bambu yang di pasang bercela, untuk memperlancar sirkulasi udara dan
menghindari penumpukan gas amoniak hasil kotoran ayam
e. Posisi
kandang
Posisi kandang yang baik adalah kandang menghadap
dari barat ke timur dan oleh sebab itu di lihat dari arah matahari dan arah
angin. kadang tidak terkena panas secara langsung dan ternak ayam merasa nyaman.
Tujuan dari arah kandang dari barat ke
timur yaitu agar ayam mendapat sinar matahari pagi. fungsi dari matahari pagi
yaitu untuk membantu pembentukan tulang pada ternak ayam.
Hal ini di dukung oleh Widjaja (2003) menyatakan
bahwa arah kandang yang membujur dari barat ke timur atau sebaliknya dapat
mengurangi ensintisitas sinar matahari berlebihan dari pada arah kandang yang
membujur dari utara ke selatan yang menyebabkan sinar matahari masuk ke dalam
kandang dalam waktu yang lama dan mengakibatkan ayam menjadi stress karena
panas.
B. Persiapan
dan peralatan kandang
a. Persiapan
kandang
Langkah-langkah yang di
lakukan dalam persiapan kandang yaitu:
1. Semua
peralatan kandang seperti alat pemanas, tempat pakan, tempat minum dan tirai di
bersihkan (di cuci) kemudian di lakukan penyemprotan dengan menggunakan desin fektan,
rodalon dan formades.
2. Pembersihan
dan pencucian kandang berlantai litter di lakukan penggarukan kotoran ternak
ayam dan kotoran tersebut langsung di keluarkan dari kandang. setelah bersih, lantai
kandang tersebut di semprot dengan air untuk mengalirkan sisa kotoran ternak
ayam lewat lubang kecil tempat air keluar. lantai kandang dan dinding kandang
di bersihkan dengan menggunakan desin fektan formades.
3. Setelah
kandang kering di lakukan penyemprotan kandang menggunakan desin fektan
formades, berguna untuk membasmi jamur, bakteri dan virus yang menempel atau
hidup pada bagian kandang.
4. Pengapuran
kandang yang di lakukan dengan kapur gaping ataun kapur alam yang di siapkan
untuk di taburkan pada lantai atau dinding kandang bertujuan agar bakteri dan
kuman yang terdapat dalam kandang mati setelah di semprot dengan desin fektan.
b. Pemasangan
tirai
Tirai luar untuk menutup dinding
kandang kecuali bagian atas yang terbuka. selanjutnya di lakukan penaburan sekam
± 5cm di atas lantai yang fungsinya untuk penyerapan air dan memberi kenyamanan
pada ternak ayam agar ternak ayam tersebut tidak stress atau kedinginan, agar
DOC tidak terkontaminasi langsung dengan lantai karena telapak kaki DOC masih
tipis.
c. Mengontrol
instalasi listrik dan air
Semua instalasi tersebut harus
berjalan dengan lancar sehingga tidak akan menggangu periode pemeliharaan. bola
lampu penerangan terdiri dari 4 buah bola, masing-masing 40 watt.
Hal ini di dukung oleh Loger (1982)
yang menyatakan bahwa persiapan kandang yang baik akan mempengaruhi kebersihan
dan tatalaksana pemeliharaan ternak ayam.
Selanjutnya di nyatakan bahwa
kandang yang sudah siap adalah kandang yang sudah bersih dan di sterilkan
minimal bebas dari mikroorganisme yang merugikan.
d. Peralatan
kandang
1. Tempat
pakan
2. Tempat
minum
3. Kumbang
4. Ember
5. Sapu
6. Sekop
7. Terpal/tirai
8. Dacing/alat
timbang
9. Chic
guard/pagar pembatas
10. Brooder/induk
buatan
e. Alat
pendukung
a) Mobil
pic up
Ø Phanter
di gunakan untuk mengangkut pakan dari tempat penjual di bawa ke kandang
Ø phanter
di gunakan untuk mengangkut ayam yang di jual ke tempat langganan atau tempat
pemesanan ayam.
b) Motor
Motor di gunakan untuk pengangkutan pakan dari
gudang ke kandang ketika kereta tidak ada
c) Kereta
Ø Kereta
di gunakan untuk pengangkutan pakan dari gudang ke kandang
Ø Kereta
juga di gunakan untuk pengangkutan feses dan pengangkutan air minum dan tempat
pakan untuk di cuci ke kali.
C. Penanganan
dan penerimaan DOC
a. Penanganan
sebelum DOC tiba
Kegiatan
yang di lakukan sebelum DOC tiba, yaitu:
1. Pemasangan
tirai
Terpal yang
ingin di pakai di cuci bersih dan di pasang pada dinding kandang.
Fungsi untuk memberikan kenyamanan
pada DOC dari serangan hewan liar dan hembusan angin
2. Penaburan
sekam
Sekam di
taburkan di atas lantai dengan ketebalan ± 5cm.
Fungsinya untuk melindungi DOC agar
tidak berkontak langsung dengan lantai dan untuk memberi kehangatan bagi DOC.
3. Pemasangan
Koran
Koran di pasang
di atas sekam fungsinya agar DOC tidak terkontaminasi dengan sekam dan DOC
masih beradaptasi dengan tempat baru
4. Pemasangan
alat pemanas
Alat pemanas
yang di gunakan terbuat dari potongan drom, yang di isi dengan arang, setelah
itu di siram dengan minyak tanah, lalu di nyalakan.
Jika DOC yang di pelihara 2000 ekor
maka pemanas yang di butuhkan 2 buah pemanas.
5. Pemasangan
chick guard
Chick guard atau
lingkaran pelindung biasa di sebut juga dengan pembatas. Fungsinya untuk
pemisah atau pembatas agar ayam tidak berhamburan
6. Persiapan
vita chicks
Persiapan vita
chicks berguna untuk menganti cairan yang hilang pada saat DOC dalam
perjalanan, Vita chicks sudah di larutkan dalam 1 bak.
D. Penerimaan
DOC
DOC yang baru saja tiba
di bandara di angkat di phanter sambil menghitung box. Setelah pengagkutan, DOC
langsung di bawa ke kandang pemeliharaan
Saat DOC sampai ke
kandang, pertama kali yang di lakukan adalah:
a. Penurunan
box dari atas phanter, setelah itu menghitung jumlah box.
b. Pemeriksaan
liflet yang berisi:
Tanggal penetasan :
4 Agustus 2015
Jalur :
CP 707
Jenis :
DOC pedaging
Jumlah :
100 + 2% resiko transportasi
Berat :
± 37 g
Penyeleksi :
-
Kode produksi :
-
c. Kemudian
box di buka dan DOC di keluarkan satu persatu, sambil menghitung DOC
b. Di
lanjutkan dengan pemisahan DOC yang mati
E. Penanganan
setelah DOC tiba
1. Pemberian
air minum
Air minum di larutkan degan vita
chicks berfungsi untuk mengantikan cairan tubuh yang hilang selama perjalanan
2. Pemberian
pakan
Pemberian pakan dengan menggunakan
pakan BR1 berfungsi untuk DOC agar dapat menyesuaikan diri dengan tempat baru
dan DOC dapat mengenali pakan
3. Alat
pemanas
Alat pemanas di nyalakan berfungsi
untuk menghangatkan tubuh DOC yang kedinginan
F. Pemeliharaan
ayam fase starter
1. Cirri-ciri
DOC bibit yang baik:
a. Pembawaa
aktif dan responsif
b. Bulu penuh dan tidak kusam
c. Bentuk postur tubuh yang seragam
d. Mata cerah
e. Dubur bersih
f. Tidak
ada penyakit
g. Kaki
tidak kering dan sisik kakinya berwarna kuning cerah
2. Pengaturan
alat pemanas
a. Suhu
pemanas harus di atur sesuai dengan peningkatan umur dan pemanas harus terus di
amati agar bisa berfungsi sebagai indukan yang baik.
Pengaturan pemanas dapat di lakukan dengan
pengaturan suhu pada induk, yaitu:
1. Umur
1 minggu 35 0c
2. Umur
2 minggu 32 0c
3. Umur
3 minggu 30 0c
4. Umur
4 minggu biasanya tidak di harusksn atau dapat di lakukan dengan memperhatikan
tingkah laku ayam:
Ø Bila
temperatur suhu di dalam kandang dingin maka DOC akan bergerombol mendekati
pemanas
Ø Bila
temperatur suhu di dalam kandang terlalu panas maka DOC akan menjauhi pemanas
Ø Bila
temperatur suhu di dalam kandang ideal maka DOC akan menyebar secara merata
3. Persiapan
tempat pakan dan tempat minum yang sudah di sterilkan dengan menggunakan sabun
atau detergen dan air bersih.
4. Litter
(alas kandang)
Setelah kandang di bersikan, di istrahatkan selama 1
minggu. kemudian di lanjutkan dengan pembersihan alas kandang bahan litter yang
biasa di gunakan yaitu sekam yang di taburkan merata di atas lantai dengan
ketebalan 3cm.
5. Memasang
tirai
1. Tirai
di buka dan di lihat dari segi umur yaitu:
Umur 3 minggu seharusnya di buka semua tirai tetapi
tergantung lingkungan atau cuaca.
2. Kepadatan
kandang
Ø Suhu
lingkungan tergantung dari perawatan ternak
Ø Fentilasi
udara agar udara yang bersih dapat masuk keluar dari kandang sehingga udara
yang kotor dapat keluar dari kandang
6. Manajemen
pemberian pakan
1. Pemberian
pakan
Ø Pagi
Pemberian pakan pada pagi hari di berikan pada ayam
sedikit demi sedikit setelah pakan di konsumsi oleh ayam.
Ø Sore
Pemberian pakan pada sore hari apa bila pakan yang
di berikan pada pagi hari masih tersisa, pakan di tambahkan dari sisanya.
Ø Pakan
yang di gunakan yaitu:
·
BR-1
·
BR-2
·
CP-11
·
CP-12
Ø Bentuk
pakan yaitu:
·
Crumble butiran pecah
·
Pellet berbentuk batang
·
Mash berbentuk tepung
Ø Pakan
yang baik yaitu:
·
Bau agak harum
·
Warna kekuningan
·
Tidak bergumpal
·
Tidak berjamur
·
Tidak basah
2. Pemberian
air minum
Pemberian air minum harus tersedia setiap saat, beberapa
vitamin yaitu:
Ø Vita
chicks, fungsinya:
·
Mempercepat pertumbuhan
·
Mencegah kekurangan vitamin
·
Mengatasi stress
·
Mengurangi angka kematian pada ayam
Ø Neubro,fungsinya:
·
Melengkapi segala kebutuhan amino, vitamin
dan asam amino yang di perlukan bagi pertumbuhan
·
Meningkatkan efisiensi susum yang
menjadikan ayam menjadi gemuk
·
Mencegah stress dan menahan daya tahan
tubuh terhadap serangan penyakit
Ø Therapy,
fungsinya:
·
Mencegah penyakit puliprum,CRD pada
waktu stress
Ø Theramezyn,
fungsinya:
Untuk mengobati:
·
Koriza
·
Kolibacilosis
·
CRD
·
Kolera
·
Pulorum
G. Pemeliharaan
ayam fase finisher
Apa
bila ayam telah mencapai bobot yang di inginkan, maka ayam harus di panen atau
di pasarkan. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam fase ini adalah:
1. Penangkapan
harus di lakukan secara hati-hati, tidak boleh kasar agar ayam tidak stress
2. Memilih
ayam yang bobot badanya besar
3. Sediakan
tempat berupa BOX pemasaran
4. Tangkap
ayam kemudian di masukkan ke BOX
H. Manajemen
kesehatan ternak
1. Pencegahan
penyakit
Untuk mengurangi tingkat kematian pada tahap awal di
lakukan:
a. Pemberian
vaksin anti stress misalnya vita stress yang di campur ke dalam air minum.
b. Vaksin
tepat waktu yaitu pada umur 4 hari dengan menggunakan vaksin Medivac ND Hithner
B1, melalui tetes mata
Tujuan vaksinasi untuk merangsang
sistem kekebalan tubuh sehingga menhasilkan anti bady terhadap penyakit ND dan
Tetelo.
2. Vaksinasi
Vaksinasi adalah
suatu bahan atau zat yang di berikan
pada hewan dengan cara berupa dapat berbentuk kekebalan pada hewan.
Vaksinasi pertama kali di lakukan
pada saat anak ayam berumur 4 hari, vaksin yang di gunakan yaitu Medivac ND
Hitchner B1 yang di campur dengan larutan dapar melalaui tetes mata. Tujuan
melakukan vaksinasi utuk merangsang kekebalan tubuh dan sebagai anti bady bagi
DOC agar tidak mudah di serang penyakit ND dan tetelo.
3. Sanitasi
Sanitasi kandang adalah tindakan
pengelolaan kebersihan baik di dalam kandang maupun di luar kandang dengan
tujuan untuk mencegah penyakit.
Sanitasi peralatan adalah peralatan
di cuci menggunakan detergen atau sabun daia dengan tujuan untuk membunuh
kuman-kuman penyakit, mikroorganisme yang ada pada peralatan seperti tempat
pakan dan tempat minum.
I. Penanganan
hasil-hasil pemasaran
Ada
2 cara pemasaran yaitu:
1. Secara
langsung yaitu pembeli atau konsumen datang langsung di perusahaan (mendatangi
lokasi kandang untuk transaksi pembelian.
2. Secara
tidak langsung yaitu pemilik perusahaan mengantar langsung di tempat atau rumah
pembeli (konsumen) melalui kesepakatan antara pembeli dan perusahaan.
J. Analisis
usaha ayam broiler
1. Pengeluaran
v Pembuatan
kandang = Rp.5.000.000
Usia ekonomis 5 tahun
v Tempat
pakan 30 buah @ Rp.50.000 = Rp.1.500.000
Usia ekonomis 5 tahun
v Tempat
minum 38 buah @ Rp.50.000 = Rp.1.900.000
Usia ekonomis 5 tahun
v Brooder
2 buah @ Rp.500.000 = Rp.1.000.000
Usia ekonomis 5 tahun
v Biaya
listrik = Rp.2.000.000
Usia ekonomis
a. Kandang
b. Tempat
pakan
c. Tempat
minum
d. Brooder
e. Listrik
Total
Biaya penyusutan kandang dan alat kandang adalah:
Rp.67.000
+ Rp.20.000 + Rp.25.000 + Rp.13.000 + Rp.27.000 = Rp.152.000 / Bulan
2. Biaya
produksi
v DOC
20 box @ 100 ekor = ( Rp.8.000 / ekor )
=
20 x 100 x 8.000
=
Rp.16.000.000 / 20
= Rp.800.000
v Pakan
CP 11 atau BR 1 ( 0 - 21 hari ) = 49 zak @ Rp.375.000
=
Rp.18.375.000
v Pakan
CP 12 atau BR 2 ( 22 – panen ) = 61 zak @ Rp.375.000
=
22.875.000
Total pakan =Rp.18.375.000
+ Rp.22.875.000 = Rp.41.250.000
v Vitamin
dan vaksin
Vitamin : Rp.900.000
Vaksin :
Rp.100.000 +
Total
: 1.000.000
Total
Biaya produksi = Biaya DOC + Biaya pakan +Biaya vitamin dan vaksin
= Rp.16.000.000 + Rp.41.250.000 +
Rp.1.000.000
= Rp.58.250.000
3. Biaya
operasional
v Listrik : Rp.500.000
v Sekam : Rp.200.000
v Tenaga
kerja : Rp.1.200.000
v Transportasi : Rp.400.000
v Air
: Rp.500.000 +
Rp.2.800.000
Total
pengeluaran = Biaya penyusutan kandang + Biaya produksi + Biaya operasional
= Rp.152.000 + Rp.58.250.000 +
Rp.2.800.000
= Rp.61.202.000
4. Penerimaan
Populasi awal = 20 box @ 100 ekor = 2000 ekor
Populasi akhir = 1779 ekor @ 2 kg = 3558 kg
Harga
jual =
Rp.35.000 / kg = Rp.35.000 x
3558 kg
= Rp.124.530.000
5. Keuntungan
: Penerimaan
– pengeluaran
Rp.124.530.000 – Rp.61.202.000
= Rp.63.328.000
Jadi keuntungan selama 1 periode
adalah Rp.63.328.000
6. Analisis
R/C
R/C Ratio penerimaan = Rp.124.530.000
= Rp.61.202.000
2,0
2,0 artinya keuntungan yang di peroleh
dari total biaya yang di keluarkan :
BEP
Hasil = Rp.61.202.000 / Rp.35.000
= 1748
kg
BEP Harga = Rp.61.202.000 / 3558
= 17,201
/ kg
` Dari hasil analisis di atas BEP hasi
menunjukkan dengan hasil 1784 kg dan harga Rp.35.000 / kg. maka sudah kembali pada
titik impas selanjutkan usaha ini di katakana layak kerena menguntungkan.
Sedangkan
BEP harga menunjukan dengan harga 17.201 / kg dari total berat badan yang di
peroleh 3558 kg. maka sudah kembali pada titik impas, selanjutnya usaha ini di
katakana layak untuk secara ekonomis.
4.2 Faktor Pendukung
1. Pada
saat pengambilan sekam dan pakan menggunakan truk pengusaha DU/DI sendiri.
2. Dalam
pelaksanaan sanitasi kandang (menyuci kandang) mudah di lakukan karena
menggunakan air leding.
3. Alat
dan bahan yang di gunakan untuk melakukan sanitasi memadai.
4.3 Faktor Penghambat
1. Dalam
melakukan pengangkutan feses tidak adanya kereta dorong sehingga memerlukan
waktu yang banyak dalam pengangkutan feses ternak (ayam broiler)
2. Pemberian
pakan dan air minum masih manual sehinnga membutuhkan tenaga kerja yang banyak
dalam pemberian pakan dan air minum.
4.4 Upaya Penanganan
1. Melakukan
pengadaan pembelian alat-alat kandang yang masih kurang, seperti kereta dorong
2. Pengusulan
untuk mengadakan tenaga kerja yang lebih banyak agar mempermudah dalam
perberian pakan dan air minum.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) di atas dapat di simpulkan :
1.
Beternakan ayam pedaging merupakan salah
satu kegiatan yang memiliki potensi yang menguntungkan untuk di kembangkan
secara ekonomi.
2.
Dengan adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
siswa-siswi dapat mengetahui cara pemeliharaan ayam broiler, dari fase starter
sampai pada fase finisher.
3.
Brooder sangat penting dalam
pemeliharaan ayam pedaging pada fase starter.
4.
Dari hasil analisis di atas BEP hasil
menunjukkan dengan hasil 1.784 kg dan harga Rp.35.000 / kg. maka sudah kembali
pada titik impas selanjutnya usaha ini di katakana layak karena menguntungkan.
5.2
Saran
Dari
hasil tersebut di atas, sedikit saran yang di sampaikan yaitu :
1.
Bagi adik-adik kelas X dan XI khususnya
jurusan peternakan agar mempersiapkan diri mengikuti Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
2.
Di harapkan agar PRAKERIN dapat di
tingkatkan demi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Yang bermutu dan
bersaing dalam dunia usaha/dunia industri
3.
Bagi karyawan-karyawan di dunia industri
maupun di dunia usaha agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar